Kota Pekalongan – Sampai akhir tahun 2022, sampah yang diterima oleh bank sampah induk kota Pekalongan meningkat hampir sekitar 30 persen atau 8-9 ton setiap bulannya, hal ini disampaikan langsung oleh pimpinan bank sampah induk, Abdul Mukti, Kamis (29/12/2022).
Abdul mengatakan peningkatan jumlah ini disebabkan atas dorongan Pemerintah Kota Pekalongan dalam melakukan sosialisasi pilah dan tabung sampah yang sudah digiatkan juga kesadarn pilh sampah masyarakat kota Pekalongan semakin meningkat. Selain berasal dari bank sampah unit, saat ini bank sampah induk juga menerima tabungan sampah dari dinas terkait yakni Dinas Lingkungan hidup yang diambil setiap hari Jumat dan beberapa sekolah di kota Pekalongan, “Berkat dorongan pemerintah sangat membantu dalam pengelolaan bank sampah, dulu yang hanya 6 ton tiap bulan, jadi sekitar 72 ton per tahun dan sampai saat ini ada sekitar 100 ton,” sebut Abdul.
Di tahun sebelumnya, sampah yang masuk didominasi plastik kresek saja, namun pada saat ini lebih bervariasi seperti atom, kertas, kardus, botol plastik dan lainnya, “Sudah lumayan daripada tahun 2021 terlebih selama pandemi belum banyak masyarakat yang menabung di bank sampah unit, jadi ada peningkatan di tahun ini,” tuturnya.
Abdul mengungkapan bahwa harga tiap jenis sampah sering berubah, namun bank sampah unit selalu memberikan harga sesuai dengan standar kota Pekalongan, “Saat ini plastik seperti kresek 400-500 rupiah, plastik PE 2.000 rupiah, atom campur sekitar 1.800 rupiah, harga ini tidak pasti, naik turun, salah satu penyebabnya stok barang di gudang sudah penuh,” sambungnya.
Ia menambahkan, bank sampah induk Kota Pekalongan siap menerima sampah masuk baik dari masyarakat, instansi, sekolah, atau yang lainnya dan siap mengadakan sosialis maupun pelatihan terkait pilah sampah, pengolahan sampah baik anorganik maupun organik serta budidaya maggot dimana sangat bermanfaat untuk mengurangi limbah organik.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)