Kota Pekalongan – Menyoroti sektor unggulan yang cukup memberikan kontribusi besar dalam produk domestik bruto (PDB), yakni subsektor kuliner. Pemerintah kota Pekalongan melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Dinparbudpora) menyelenggarakan pelatihan manajemen dan pengelola keuangan bisnis kuliner yang dilaksanakan di Museum batik, Rabu (3/8/2022).

Kepala Dinparbudpora kota Pekalongan, Sutarno melalui kepala bidang pariwisata, Retno Purnomo mengungkapkan, kuliner menjadi salah satu subsektor unggulan yang cukup memberikan kontribusi besar dalam PDB sekitar 30 persen, “Kuliner ini menjadi salah satu sektor unggulan, sehingga kami berfikir jika subsektor ini yang didorong terlebih dahulu, sektor ekonomi lain akan mengikuti seperti kriya, musik, videography, photography dan lainnya,” terangnya.

Oleh sebab itu, perlu adanya pengetahuan manajemen keuangan yang harus dipahami oleh para pelaku usaha, jika suatu bisnis tidak dikelola dengan baik terutama dari sisi manajemen keuangan, dikhawatirkan eksistensinya tidak bertahan lama.

Dalam kegiatan tersebut, dihadirkan tiga narasumber yakni ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) kota Pekalongan, Arif Bahtiar, Financial Consulting, Barata, dan chef Alifatqul Maulana yang diikuti oleh pelaku usaha kuliner kota Pekalongan. Purnomo berharap dengan adanya kegiatan ini pebisnis kuliner baik pemula maupun yang sudah expert bisa saling sharing.

“Dengan ada pelatihan ini semoga dapat meningkatkan kompetensi pada pelaku bisnis kuliner agar tetap eksis, diharapkan mereka juga bisa sharing knowledge baik yang sudah ekspert dengan yang masih pemula, karena jika suatu bisnis tidak dikelola dengan baik akan jadi boomerang kedepannya,” imbuhnya.

Sementara itu, ketua PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya yang hadir membuka acara, menyampaikan apresiasi kepada Dinparbudpora atas terlaksananya pelatihan manajemen bagi pelaku usaha kuliner. Menurut Inggit, kuliner merupakan bisnis yang berkembang dengan pesat walaupun pada masa krisis, seperti selama masa pandemi. Makanan menjadi kebutuhan pokok masyarakat, hal inilah yang menjadi alasan mengapa bisnis kuliner kian bertambah.

Namun banyak pelaku usaha kuliner masih kurang memahami manajemen dan pengelolaan keuangan, padahal dengan manajemen baik dapat memberikan peluang bagi bisnis kuliner untuk menentukan strategi pengembangan usaha yang tepat. Sehingga pelaksanaan pelatihan manajemen dan pengelola keuangan dinilai tepat olehnya.

“Peluang ini bagaimana kreativitas kita, kita asah membuat bisnis kuliner yang menarik, tentunya tidak hanya bagaimana bisnis menarik, namun manajemen keuangannya ini yang paling penting karena dalam suatu usaha jika tidak ada manajemennya pasti tidak akan berjalan dengan baik dan lancar bahkan tidak besar, kalau manajemennya bagus dan baik tentu akan berkembang kepada bisnisnya,” pungkasnya.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)

Berbagi ke. . .
Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.