Tim basket SMAGA Pekalongan mencatat prestasi membanggakan dengan meraih juara 3 dalam ajang Porsimaptar 2025 yang digelar pada Jum’at, 14 November 2025. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Akademi Kepolisian sebagai bagian dari pekan olahraga dan seni mahasiswa, pelajar, dan taruna. Porsimaptar dikenal sebagai multievent besar yang mempertandingkan berbagai cabang seperti basket, voli, atletik, bulutangkis, LKBB, hingga band.
SMAGA Pekalongan menurunkan skuad lengkap berisikan pemain Singgih Kirana Arif Afandi Dwiono, Gilbert Pranoto, Muhammad Pricha Baswara Mucikno Putra, Rafa Darma Daniswara, Danendra Mahardika Ismail, Mevin Gio Nagawa, Abdullah Rizqi Akbar, Akmal Batoq, Farhan Achmad Abdat, Haydar Fauzi Al Lahji, Tafta Afdhila Ghani, dan Zulkifli Adha. Mereka dipimpin oleh head coach Nisrin Nadiah Putri, dengan asisten pelatih Husen Moh Jaelani, serta official Roni Suhendra.
Perjalanan tim menuju semifinal berlangsung ketat. Pada babak penyisihan, tantangan terbesar datang dari SMA N 4 Semarang. Dalam event sebelumnya (DBL), SMAGA harus mengakui keunggulan lawan, sehingga laga kali ini menjadi momentum revans. Dengan semangat penuh, mereka berhasil memenangkan pertandingan. Laga sulit berikutnya hadir saat menghadapi SMA Theresiana 1. Sempat tertinggal 13 poin di kuarter kedua, SMAGA perlahan bangkit, menjaga ketenangan, dan membalikkan keadaan hingga meraih kemenangan. Di fase penyisihan, SMAGA mencatat hasil positif melawan SMA N 4 Semarang, SMA Nasima, dan SMA Theresiana 1.
Langkah SMAGA terhenti di semifinal usai duel sengit melawan SMA Karangturi. Q1 dan Q2 berlangsung ketat, namun pada kuarter terakhir mereka tertinggal cukup jauh. Pada perebutan posisi ketiga, SMAGA kembali tampil solid saat menghadapi SMK N 2 Kendal hingga memastikan peringkat 3 Porsimaptar 2025.
Momen krusial bagi tim terjadi pada laga melawan SMA N 4 Semarang dan Theresiana 1, ketika mereka sempat tertinggal cukup jauh namun berhasil melakukan comeback. Pelatih menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini, menyebut kemenangan sebagai buah dari kerja keras seluruh elemen tim, mulai dari coach, pemain, orang tua, hingga dukungan kuat dari sekolah. Pihak sekolah juga memberikan fasilitas transportasi penuh selama gelaran berlangsung.
Meski bangga, para pemain mengakui beratnya persaingan. Perbedaan gaya bermain basket antara Semarang dan daerah cukup terasa karena SMAGA masih berada pada fase transisi menuju gaya bermain basket modern. Meski begitu, prestasi ini dinilai sangat berarti. Selain menjadi pengalaman berharga menghadapi situasi pertandingan ketat, ini juga menjadi pencapaian pertama SMAGA di tingkat provinsi dalam ajang Porsimaptar.
Meski belum ada rencana apresiasi dari sekolah, tim tetap fokus menatap agenda berikutnya. Mereka menargetkan persiapan matang untuk POPDA karesidenan sebagai wakil Kota Pekalongan dan bertekad melangkah lebih jauh di gelaran DBL 2026. Harapannya, semakin banyak tim dari Pekalongan—baik sekolah, klub, hingga tim kota—yang bisa berbicara banyak di tingkat provinsi, bahkan mencetak pemain yang mampu menembus level nasional.

