Muhammad Yusuf, aquascaper asal Doro, Pekalongan, Jawa Tengah, kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Yusuf yang dikenal melalui akun Instagram @beardsraper berhasil meraih prestasi pada ajang China International Aquascape Contest 2025 yang digelar oleh China International Pet Show (CIPS).
Kompetisi bergengsi ini berlangsung di Guangzhou, Tiongkok, pada 13–14 November 2025, bertempat di China Import and Export Fair. Acara ini menjadi salah satu kompetisi aquascape terbesar di Asia dengan peserta dari berbagai negara.
Yusuf tampil di kategori International Best Aquascape dengan karya berjudul “VEINS OF NATURE 2”. Karya tersebut mengusung konsep hutan tropis lebat yang terinspirasi dari keindahan alam Petungkriyono, salah satu kawasan hutan terbaik di Jawa Tengah. Detail yang rumit dan eksekusi yang presisi membuat karyanya mencuri perhatian para juri internasional.
Tahun ini, kompetisi diikuti oleh 680 peserta dari 28 negara. Untuk bisa sampai tahap ini, Yusuf terlebih dahulu mengikuti seleksi nasional. “Sebelumnya kita mengikuti ajang nasional kemudian dipilih 10 peserta terbaik untuk mewakili Indonesia di CIPS. Saya tidak menyangka bisa sampai titik ini. Tapi Alhamdulillah setelah mempersiapkan segalanya cukup lama, saya dapat nilai terbanyak di sana,” ungkapnya. Hingga kini Yusuf masih berada di Guangzhou untuk mengikuti rangkaian acara dan ceremony resmi.
Ia menjelaskan bahwa tantangan terbesar ada pada bagaimana menyelaraskan persepsi orang lain terhadap karya. “Kadang kita sudah merasa bagus, merasa ini keren. Orang lain belum tentu berfikir demikian. Jadi inspirasi dari alam yang saya andalkan, karena ciptaan Tuhan tidak pernah mengecewakan. Saya berusaha membuat detailnya semirip mungkin,” tuturnya.
Yang menarik, seluruh karya dikerjakan oleh Yusuf secara individu dengan masa persiapan antara 4 hingga 6 bulan. Dedikasi dan konsistensi menjadi kunci utama dalam proses penciptaan karya yang berhasil mengantarkannya menjadi juara.
Terkait prestasi ini, Yusuf mengaku sangat senang. “Meskipun sebelumnya pernah dapat juara 2–3, bagi saya ini juara 1 pertama saya. Saya rasa ini akan jadi cambuk semangat dan motivasi bagi scaper muda, terutama Pekalongan. Kita jangan hanya menikmati atau membeli, tapi jadilah pembuat dan pengrajin. Apa pun keterampilan Anda, berawal dari hobi bisa membawa kita ke titik tertinggi asal mau kita tekuni,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan harapan untuk perkembangan dunia aquascape tanah air. “Aquascape Indonesia harus lebih maju, lebih kompetitif, dan lebih percaya diri bahwa karya kita akan dihargai. Darimanapun kalian berasal, kemauan yang kuat akan mengubah segalanya,” ujarnya.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa talenta dari daerah seperti Pekalongan mampu bersaing di level internasional dengan karya yang berkualitas dan memiliki karakter kuat.

